Business Model Canvas

Hai bloggers, terima kasih sudah mampir menyempatkan waktu untuk membaca artikel tentang Bisnis. Kali ini kita akan membahas tentang Business Model Canvas, apasih business model canvas? Yuk ikutin terus, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kalian ya bloggers.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai konsep ini, kita perlu memahami apa yang dimaksud Business Model. 

Apa itu Business Model?
Menurut Alexander Osterwalder, Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business Model bersifat seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem.

Apa itu Business Model Canvas?
Pada dasarnya BMC (Business Model Canvas) adalah kerangka kerja yang bertujuan mempermudah mempresentasikan business model. BMC terdiri dari 3 unsur utama yaitu Product yang ada disebelah kiri, Value, dan Market yang ada disebelah kanan.

Kenapa Menggunakan Business Model Canvas?
  • Easy to visualize
BMC ini memang digunakan untuk memvisualkan suatu bisnis, dengan memilahkannya ke-9 blok.
  • Easy to understand
BMC juga mempermudah teman-teman untuk memahami bisnis dari teman-teman sebelum membaca business plan yang bisa berlembar-lembar.

Bagaimana? apakah kamu siap untuk membuka bisnismu dengan perencanaan matang menggunakan business model canvas ini? Dengan menggunakan business model canvas ini semua proses dan perencanaan bisnis kamu bisa lebih teratur dan bisa dijalankan dengan baik.

Sehingga bisnis kamu bisa sukses dan cepat berkembang. Mau tahu apa yang dimaksud dengan business model canvas dan elemen-elemennya? Yuk, kita simak dan pelajari berikut ini!


Product
Pada bagian ini, terdiri dari hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana produk/layanan itu dibuat, hal-hal apa saja yang dilakukan akan produk/layanan itu berjalan, biaya apa saja yang dikeluarkan, dan siapa saja pihak yang bekerja sama?


  • Key partners
Key partners adalah pihak-pihak eksternal yang dibutuhkan dalam menjalankan key activities. Hal ini bertujuan untuk mengoptimasi operasi dan risiko bisnis. Salah satu contoh Key partners adalah supplier.
  • Key Resources
Key Resouces merupakan kompenen yang berisi apa apa saja yang dibutuhkan agar suatu organisasi dapat bekerja. Contohnya human resources, kantor, tools, dsb. Fungsi dari key resources agar Key Activities dapat berjalan dengan baik. Resources ini dapat dimiliki oleh perusahaan ataupun pinjaman dari Key Partners. Jika dimiliki oleh perusahaan, tentunya resouces yang yang dimiliki ini akan masuk kedalam Cost Structure, dimana perusahaan tersebut harus mulai menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk memiliki resources tersebut. Semisal, human resources (jika softdev, seperti engineer, developer, dsb), hosting, komputer, kantor, dsb.
  • Key Activities
Key Activities adalah aktivitas/kegiatan dari suatu perusahaan yang dilakukan sebagai eksekusi dari value proposition yang diberikan
  • Cost Structure
Cost Structure berisi tentang biaya yang dikeluarkan dari suatu perusahaan ketika mengeksekusi business model-nya.
Semisal, biaya pemasaran, biaya sumber daya manusia, biaya asuransi produk, biaya penyewaan alat/tempat, dsb.
  • Value Proposition 
Value Proposition adalah solusi yang ingin diberikan kepada customer. 
Value Proposition ini harus memenuhi apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Value proposition ini yang membuat suatu startup menjadi menarik dan menjadi alasan suatu customer berpindah dari perusahaan satu ke lainnya. Selain itu, value proposition bisa saja berubah dengan adanya feedback dari customer.



Market
Pada bagian ini, berkaitan dengan siapa pengguna dari produk tersebut? bagaimana produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen? Bagaimana mendapatkan uang dari konsumen? Bagaimana menjaga konsumen tetap pada produk kita?
  • Customer Relationship
Hal ini mendeskripsikan tentang hubungan perusahaan tersebut dengan pelanggannya. Pada bagian ini, bagaimana cara kita untuk membuat customer tetap menggunakan produk kita.
  • Channels
Channels adalah cara Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan.
Kategori di dalam channels;

Direct : sales force, web sales, own stores.
Indirect : partner stores, wholesaler.
Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.
Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.
Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.
Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.
After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.
  • Customer Segments
Perusahaan harus menentukan customer yang dituju atau dapat juga disebut segmentasi konsumen. Customer digolongkan berdasarkan kemampuan, kebiasaan, kebutuhan, dll.
Beberapa hal yang bisa membantu Anda menentukan customer segments:

- Siapa yang akan anda selesaikan masalahnya?
- Apa karakteristik dari orang tersebut?
- Berapa umurnya?
- Apa pekerjaannya?

Dalam menentukan ini, pastikan Anda harus mengukur market size nya. Apakah cukup besar atau malah terlalu kecil.
  • Revenue Streams
Revenue Streams merupakan kompenen yang berisi bagaimana perusahaan tersebut mendapatkan uang. Revenue streams menurut target nya terbagi menjadi tiga; business to business, business to customer, dan business to government.
Menurut sifatnya terbagi menjadi tiga; transaction model, subscription model, dan monetizing model.

Nah ini adalah contoh  BMC pedagang sayur, berikut hasilnya:



Demikianlah pembahasan tentang Business Model Canvas.
Semoga bermanfaat, salam sukses selalu untuk kita semua. :)

Comments